PSIKOTERAPI
– Terapi Psikoanalisis
Psikoanalisis berasal dari uraian
tokoh psikoanalisa yaitu Sigmund Freud yang memusatkan perhatian pada pentingnya
pengalaman masa kanak-kanak awal. Dalam pandangan ini benih-benih gangguan
psikologis sudah tertanam sejak awal masa pertumbuhan manusia. Menurut Freud,
anak-anak kecil, bahkan bayi-bayi, sudah mulai terdorong untuk mencari
kenikmatan dengan cara merangsang daerah-daerah oral, anal, dan phalik.
Seks dan agresi merupakan
insting-insting dasar yang muncul dari dorongan batin (internal) individu,
insting-insting dasar tersebut berada di salam pikiran tak sadar manusia. Hal ini
diperkuat oleh pengalaman Freud dalam merawat pasien-pasien neurotik, yang
kemudian memberinya keyakinan bahwa ketidaksadaran merupakan faktor penting
yang menentukan tingkah laku manusia.
Selanjutnya Freud, mengembangkan
sebuah terapi yang disebut terapi psikoanalisis. Freud menggunakan
psikoanalisis untuk membantu klien memperoleh pemahaman mengenai
konflik-konflik tak sadar dan memecahkannya. Apabila metode yang digunakan oleh
terapi psikoanalitik mengembangkan dalam diri pasien suatu pemahaman (insight)
baru terhadap kekuatan-kekuatan kepribadiannya, maka proses psikoanalitik sudah
berada pada jalan menciptakan penyesuaian diri dalam diri pasien terhadap
lingkungannya. Dengan bekerja melalui konflik-konflik ini, ego akan dibebaskan
dari dorongan untuk mempertaahankan tingkah laku defensif – seperti fobia,
tingkah laku obsesif-kompulsif, keluhan histerikal, dan sebagainya.
Konsep-Konsep
Utama Terapi Psikoanalisis
1.
Struktur kepribadian
· Id (disebut juga sebagai psinsip
kenikmatan. Tidak memiliki kontak yang nyata dengan dunia nyata)
· Ego (disebut juga sebagai prinsip
realitas. Ego berhubungan langsung dengan duni nyata, ego juga memiliki peran
untuk mengambil keputusan dalam kepribadian. Ego menjadi penengah/penyeimbang antara
id dan superego)
· Super ego (disebut sebagai prinsip moral.
Kepribadian yang terlalu didominasi oleh super ego akan merasa selalu bersalah,
rasa inferiornya yang besar)
2.
Pandangan tentang sifat manusia
· Pandangan freud tentang sifat manusia pada dasarnya pesimistik, deterministic,
mekanistik dan reduksionistik
3. Kesadaran
& ketidaksadaran
·
Konsep ketaksadaran
- Mimpi-mimpi → merupakan representative
simbolik dari kebutuhan-kebutuhan, hasrat-hasrat konflik
- Salah ucap / lupa → terhadap nama yang
dikenal
- Sugesti pascahipnotik
- Bahan-bahan yang berasal dari teknik2
asosiasi bebas
- Bahan-bahan yang berasal dari teknik proyektif
4. Kecemasan
· Suatu keadaan yang memotifasi kita
untuk berbuat sesuatu
Fungsi
→ memperingatkan adanya ancaman bahaya
· 3 macam kecemasan
- Kecemasan realistis
- Kecemasan neurotic
- Kecemasan moral
Tujuan Terapi Psikoanalisis
- Membentuk kembali struktur
karakter individu dengan jalan membuat kesadaran yg tak disadari didalam diri
klien
- Focus pada upaya mengalami
kembali pengalaman masa anak-anak
Kelebihan dan Kekurangan Terapi Psikoanalisis
·
Kelebihan
- Memiliki dasar teori yang kuat.
- Dapat lebih mengetahui masalah pada diri klien, karena
prosesnya dimulai dari mencari tahu pengalaman-pengalaman masa lalu pada diri
klien.
- Dapat membuat klien mengetahui masalah apa yang tidak
dia ketahui sebelumnya.
·
Kekurangan
-
Waktu yang dibutuhkan dalam terapi terlalu panjang.
-
Memakan banyak biaya bagi klien.
-
Karena waktunya lama, bisa membuat klien menjadi jenuh.
-
Diperlukan terapis yang benar-benar terlatih untuk
melakukan terapi.
Sumber :
- Semiun, Mustinus,
OFM. 2006. Teori Keperibadian dan Terapi
Psikoanalitik Freud Cetakan ke-1. Yogyakarta: Kanisius.
- Basuki, A.M Heru.
2008. Psikologi Umum. Jakarta:
Universitas Gunadarma.
About Unknown
Immersed in the wonders of the Words.
0 komentar:
Posting Komentar