Maslow menyusun teori motivasi manusia, dimana
variasi kebutuhan manusia dipandang tersusun dalam bentuk hirarki atau berjenjang.
Setiap jenjang kebutuhan dapat dipenuhi hanya jenjang sebelumnya telah
(relatif) terpuaskan menyajikan secara ringkas empat jenjang basic need atau
deviciency need, dan satu jenjang metaneeds atau growth needs.
Jenjang motivasi bersifat mengikat, maksudnya ; kebutuhan pada tingkat yang
lebih rendah harus relatif terpuaskan sebelum orang menyadari atau dimotivasi oleh
kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi. Jadi kebutuhan fisiologis harus
terpuaskan lebih dahulu sebelum muncul kebutuhan rasa aman. Sesudah kebutuhan
fisiologis harus terpuaskan lebih dahulu sebelum muncul kebutuhan rasa aman. Sesudah
kebutuhan fisiologis dan rasa aman terpuaskan, baru muncul kebutuhan kasih
sayang, begitu seterusnya sampai kebutuhan dasar terpuaskan baru akan muncul kebutuhan
meta.
Maslow
menjadi terkenal karena teori motivasinya, yang dituangkan dalam bukunya “Motivation
and Personality”. Dalam buku tersebut diuraikan bahwa pada manusia
terdapat 5 macam kebutuhan yang berhirarki, meliputi:
(1). Kebutuhan-kebutuhan
fisiologis (the physiological needs)
Umumnya kebutuhan fisiologis
bersifat neostatik (usaha menjaga keseimbangan unsur-unsur fisik) seperti
makan, minum, gula, garam, protein, serta kebutuhan istirahat dan seks. Kebutuhan
fisiologis ini sangat kuat, dalam keadaan absolut (kelaparan dan kehausan)
semua kebutuhan lain ditinggalkan dan orang mencurahkan semua kemampuannya
untuk memenuhi kebutuhan ini.
(2). Kebutuhan-kebutuhan
akan rasa aman (the safety needs/the
security needs)
Sesudah kebutuhan
keamanan terpuaskan secukupnya, muncul kebutuhan keamanan, stabilitas,
proteksi, struktur hukum, keteraturan, batas, kebebasan dari rasa takut dan
cemas. Kebutuhan fisiologis dan keamanan pada dasarnya adalah kebutuhan
mempertahankan kehidupan. Kebutuhan fisiologis adalah pertahanan hidup jangka
pendek, sedang keamanan adalah pertahanan hidup jangka panjang.
(3). Kebutuhan-kebutuhan akan memiliki dan cinta (the love and belongingness needs)
Sesudah
kebutuhan fisiologis dari keamanan relatif terpuaskan, kebutuhan dimiliki atau
menjadi bagian dari kelompok sosial dan cinta menjadi tujuan yang dominan.
Orang sangat peka dengan kesendirian, pengasingan, ditolak lingkungan, dan
kehilangan sahabat atau kehilangan cinta. Kebutuhan dimiliki ini terus penting sepanjang
hidup.
Ada
dua jenis cinta (dewasa) yakni Deficiency atau D-Love dan Being atau
B-love. Kebutuhan cinta karena kekurangan, itulah DLove; orang yang mencintai
sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti harga diri, seks, atau seseorang yang
membuat dirinya menjadi tidak sendirian. Misalnya : hubungan pacaran, hidup
bersama atau perkawinan yang membuat orang terpuaskan kenyamanan dan keamanannya.
D-love adalah cinta yang mementingkan diri sendiri, yang memperoleh daripada
memberi.
B-Love
didasarkan pada penilaian mengenai orang lain apa adanya, tanpa keinginan
mengubah atau memanfaatkan orang itu. Cinta yang tidak berniat memiliki, tidak
mempengaruhi, dan terutama bertujuan memberi orang lain gambaran positif, penerimaan
diri dan perasaan dicintai, yang membuka kesempatan orang itu untuk berkembang.
(4). Kebutuhan akan penghargaan (the
self-esteem needs)
Ketika kebutuhan
dimiliki dan mencintai sudah relatif terpuaskan, kekuatan motivasinya melemah,
diganti motivasi harga diri. Ada dua jenis harga diri :
1. Menghargai diri
sendiri (self respect) : kebutuhan kekuatan, penguasaan, kompetensi, prestasi, kepercayaan diri, kemandirian,
dan kebebasan.
2. Mendapat penghargaan
dari orang lain (respect from other) : kebutuhan prestise, penghargaan
dari orang lain, status, ketenaran, dominasi, menjadi orang penting,
kehormatan, diterima dan apresiasi. Orang membutuhkan pengetahuan bahwa dirinya
dikenal dengan baik dan dinilai dengan baik oleh orang lain.
(5). Kebutuhan akan aktualisasi diri (the
self-actualization needs)
Akhirnya sesudah semua
kebutuhan dasar terpenuhi, muncullah kebutuhan meta atau kebutuhan aktualisasi
diri, kebutuhan menjadi sesuatu yang orang itu mampu mewujudkannya secara maksimal
seluruh bakat –kemampuann potensinya. Aktualisasi diri adalah keinginan untuk
memperoleh kepuasan dengan dirinya sendiri (Self fullfilment), untuk
menyadari semua potensi dirinya, untuk menjadi apa saja yang dia dapat
melakukannya, dan untuk menjadi kreatif dan bebas mencapai puncak prestasi
potensinya. Manusia yang dapat mencapai tingkat aktualisasi diri ini menjadi manusia
yang utuh, memperoleh kepuasan dari kebutuhan-kebutuhan yang orang lain bahkan
tidak menyadari ada kebutuhan semacam itu.
Kebutuhan-kebutuhan ini dikatakan berhierarki karena kebutuhan yang lebih
tinggi menuntut dipenuhi apabila kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah sudah
terpenuhi.
Ada pula empat ciri psikologi yang
berorientasi humanistik, yaitu :
1.
Memusatkan perhatian pada person yang mengalami, dan karenanya berfokus pada
pengalaman sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
2.
Menekankan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas,
aktualisasi diri, sebagai lawan dari pemikiran tentang manusia yang mekanistis
dan reduksionistis.
3.
Menyandarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan
dipelajari dan prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan.
4.
Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan
martabat manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada
setiap individu (Misiak dan Sexton, 1988). Selain Maslow sebagai tokoh dalam
psikologi humanistik, juga Carl Rogers (1902-1987) yang terkenal dengan
client-centered therapy.
- Perbedaan Meta needs dengan Deficiency needs
- Deficiency needs :
a.Kebutuhan akan dorongan fisiologis seperti: rasa lapar, haus, oksigen, dan seks.
b.Kebutuhan akan rasa aman, meliputi : kebutuhan akan perlindungan, keamanan, hukum, kebebasan dari rasa takut, dan kecemasan.
c.Kebutuhan untuk memiliki,meliputi kebutuhanuntuk berteman, berkeluarga, atau berorganisasi.
d.Kebutuhan akan harga diri, meliputi penghargaanyang didasarkan atas respek terhadap kemampuan, kemandirian, dan perwujudan kitasendiri, dan juga penghargaan atas penilaian orang lain.
a.Kebutuhan akan dorongan fisiologis seperti: rasa lapar, haus, oksigen, dan seks.
b.Kebutuhan akan rasa aman, meliputi : kebutuhan akan perlindungan, keamanan, hukum, kebebasan dari rasa takut, dan kecemasan.
c.Kebutuhan untuk memiliki,meliputi kebutuhanuntuk berteman, berkeluarga, atau berorganisasi.
d.Kebutuhan akan harga diri, meliputi penghargaanyang didasarkan atas respek terhadap kemampuan, kemandirian, dan perwujudan kitasendiri, dan juga penghargaan atas penilaian orang lain.
Sifat-sifat kebutuhan dasar:
a.Ketiadaannya menimbulkan penyakit.
b.Keberadaannya mencegah timbulnyapenyakit.
c.Pemulihannya menyembuhkan penyakit.
d.Dalam situasi tertentu yang sangat kompleks dan di mana orang bebasmemilih, orang yang kekurangankebutuhan akan mengutamakanpemuasan kebutuhan ini dibandingkanjenis kepuasan yang lain.
e.Kebutuhan ini tidak aktif, lemah, atausecara fungsional tidak terdapat pada orang yang sehat.
- Meta needs :
a.Ketika basic needs dalam hirarkhi Maslow telah terpenuhi, kebutuhan aktualisasi diri dan pemahaman kognitif muncul. Manusia dimotivasikan oleh meta needs.
b.Meta needs tidak bersifat hirarkhis.
c.Meta needs merupakan pembawaanmanusia sebagaimana basic needs.
d.Bila tidak terpenuhi mengakibatkan orang mengalami metapatologi.
Metapatologi Meta needs diantaranya :
a.Kebenaran
b.Kebaikan
c.Keindahan
d.Kesatuan
e.Transendensi-dikotomi
f.Penuh energy
g.Keunikan individualitas
h.Kesempurnaan
i.Keperluan
j.Penyelesaian, penghabisan
k.Keadilan, Kesederhanaan
l.Kekayaan,keseluruhan dan kelengkapan perhatian pada dunia
m.Kesanggupan untuk berdiri sendiri: Penuh arti
b.Kebaikan
c.Keindahan
d.Kesatuan
e.Transendensi-dikotomi
f.Penuh energy
g.Keunikan individualitas
h.Kesempurnaan
i.Keperluan
j.Penyelesaian, penghabisan
k.Keadilan, Kesederhanaan
l.Kekayaan,keseluruhan dan kelengkapan perhatian pada dunia
m.Kesanggupan untuk berdiri sendiri: Penuh arti
Sumber : http://wardalisa.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/26402/Materi+07+-+TeoriAbrahamMaslow.pdf.
Basuki,
Heru A.M (2008). Psikologi Umum. Jakarta: Universitas
Gunadarma.
About Unknown
Immersed in the wonders of the Words.
0 komentar:
Posting Komentar