Diberdayakan oleh Blogger.

Archives

Sabtu, 30 April 2016

Tag:

Lanjutan : TERAPI HUMANISTIK EKSISTENSIAL



TEKNIK TERAPI HUMANISTIK EKSISTENSIAL.
Teknik utama eksistensial humanistik pada dasarnya adalah penggunaan pribadi konselor dan hubungan konselor-konseli sebagai kondisi perubahan. Namun eksistensial humanistik juga merekomendasikan beberapa teknik (pendekatan) khusus seperti menghayati keberadaan dunia obyektif dan subyektif klien, pengalaman pertumbuhan simbolik (suatu bentuk interpretasi dan pengakuan dasar tentang dimensi-dimensi simbolik dari pengalaman yang mengarahkan pada kesadaran yang lebih tinggi, pengungkapan makna, dan pertumbuhan pribadi).
Teknik dalam terapi ini antara lain:
  • Penerimaan
  • Rasa hormat 
  • Pemahaman
  • Menentramkan hati 
  • Pertanyaan terbatas 
  • Memantulkan pertanyaan dan perasaan

UNSUR-UNSUR TERAPI
1.      Munculnya gangguan
          Model humanistik kepribadian, psikopatologi, dan psikoterapi awalnya menarik sebagian besar konsep-konsep dari filsafat eksistensial, menekankan kebebasan bawaan manusia untuk memilih, bertanggung jawab atas pilihan mereka, dan hidup sangat banyak pada saat ini. Hidup sehat di sini dan sekarang menghadapkan kita dengan realitas eksistensial menjadi, kebebasan, tanggung jawab, dan pilihan, serta merenungkan eksistensi yang pada gilirannya memaksa kita untuk menghadapi kemungkinan pernah hadir ketiadaan. Pencarian makna dalam kehidupan masing-masing individu adalah tujuan utama dan aspirasi tertinggi. Pendekatan humanistik kontemporer psikoterapi berasal dari tiga sekolah pemikiran yang muncul pada 1950-an, eksistensial, Gestalt, dan klien berpusat terapi.
2.      Tujuan Terapi
-       Membantu individu menemukan nilai, makna, dan tujuan hidup manusia sendiri.
-       Menyajikan kondisi-kondisi untuk memaksimalkan kesadaran diri dan pertumbuhan.
-       Menghapus penghambat-penghambat aktualisasi potensi pribadi.
-      Membantu klien menemukan dan menggunakan kebebasan memilih dan bertanggung jawab atas arah kehidupan sendiri.
-       Agar klien mengalami keberadaannya secara otentik dengan menjadi sadar atas keberadaan dan potensi-potensi serta sadar bahwa ia dapat membuka diri dan bertindak berdasarkan kemampuannya. Terdapat tiga karakteristik dari keberadaan otentik: (1) menyadari sepenuhnya keadaan sekarang, (2) memilih bagaimana hidup pada saat sekarang, dan (3) memikul tanggung jawab untuk memilih.
3.      Peran Terapis
Menurut Buhler dan Allen, para ahli psikoterapi Humanistik memiliki orientasi bersama yang mencakup hal-hal berikut :
-       Mengakui pentingnya pendekatan dari pribadi ke pribadi
-       Menyadari peran dan tanggung jawab terapis
-       Mengakui sifat timbale balik dari hubungan terapeutik.
-       Berorientasi pada pertumbuhan
-       Menekankan keharusan terapis terlibat dengan klien sebagai suatu pribadi yang menyeluruh.
-      Mengakui bahwa putusan-putusan dan pilihan-pilihan akhir terletak di tangan klien.
-     Memandang terapis sebagai model, bisa secara implicit menunjukkan kepada klien potensi bagi tindakan kreatif dan positif.
-      Mengakui kebebasan klien untuk mengungkapkan pandagan dan untuk mengembangkan tujuan-tujuan dan nilainya sendiri.
-       Bekerja kearah mengurangi kebergantungan klien serta meningkatkan kebebasan klien.


Sumber :
-          Corey, Gerald. (1995). Teori dan praktek konseling dan psikoterapi. Bandung : PT. Eresku. Modul Bimbingan dan Konseling - PLPG Kuota. (2008). Surabaya: Unesa.
-          http://fairsalina.blogspot.co.id/2015/04/terapi-humanistik.html

About Unknown

Immersed in the wonders of the Words.

0 komentar:

Posting Komentar

 

About

"
Universitas Gunadarma  photo studentsiteicon_zps865e2f28.jpg  photo fak-psi_zps01cc3ba4.jpg
"