Diberdayakan oleh Blogger.

Archives

Sabtu, 23 April 2016

Tag:

Psikoterapi: Terapi Humanistik-Eksistensial



Terapi-terapi psikodinamik cenderung memusatkan perhatian pada proses-proses tak sadar, seperti konflik-konflik internal yang terletak di luar kesadaran. Seballiknya, terapi-terapi humanistik-eksistensial juga lebih memusatkan perhatian pada apa yang dialami pasien pada masa-masa sekarang – “di sini dan kini” – dan bukan pada masa lampau. Tetapi, ada juga kesamaan-kesamaan antara terapi-terapi psikodinamik dan terapi-terapi humanistik-eksistensial, yakni kedua-duanya menekankan bahwa peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman masa lampau dapat mempengaruhi tingkah laku dan perasaaan-perasaan individu sekarang, dan kedua-duanya juga berusaha memperluas pemahaman diri dan kesadaran diri pasien.

Person-Centered Therapy
            Terapi ini disebut juga client-centered therapy (teerapi yang berpusat pada pasien) atau terapi nondirektif. Teknik ini pada awalnya dipakai oleh Carl Rogers (1902-1987) pada tahun 1942. Sejak itu banyak prinsip Rogers yang dipakai dalam terapi diterima secara luas. Tetapi, teknik ini dipakai secara lebih terbatas pada terapi mahasiswa dan orang-orang dewasa muda lain yang mengalami masalah-masalah penyesuaian diri yang sederhana. Carl rogers berpendapat bahwa orang-orang memiliki kecendrungan dasar yang mendorong mereka ke arah pertumbuhan dan pemenuhan diri.
            Dalam pandangan Rogers, gangguan-gangguan psikologis pada umumnya terjadi karena orang-orang lain menghambat individu dalam perjalanan menuju kepada aktualisasi-diri. Bila orang-orang lain bersifat selektif dalam menerima perasaan-perasaan dan tingkah laku mereka selama masa kanak-kanak, maka mereka mungkin tidak mengakui bagian-bagian dari diri kita yang tidak disenanginya. Untuk mendapat persetujuan dari orang-orang lain, kita mungkin menggunakan kedok atau topeng. Kita belajar “untuk dilihat dan bukan untuk didengar” dan mungkin kita menjadi tuli bahkan terhadap suara-suara yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Lambat laun kita mungkin mengembankan konsep diri yang menyimpang. Orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik adalah orang yang memilih dan bertindak sesuai dengan nilai-nilai dan kebutuhan-kebutuhan pribadinya.

Kekurangan dan Kelebihan Terapi Humanistik-Ekstensial
1.      Kelebihan
  • Teknik ini dapat digunakan bagi klien yang mengalami kekurangan dalam perkembangan dan kepercayaan diri.
  • Adanya kebebasan klien untuk mengambil keputusan sendiri
  • Memanusiakan manusia
  • Bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, analisis terhadap fenomena sosial.
  • Pendekatan terapi eksistensial lebih cocok digunakan pada perkembangan klien seperti masalah karier, kegagalan dalam perkawinan, pengucilan dalam pergaulan ataupun masa transisi dalam perkembangan dari remaja menjadi dewasa
2.      Kelemahan
  • Dalam metodologi, bahasa dan konsepnya yang mistikal
  • Dalam pelaksanaannya tidak memiliki teknik yang tegas
  • Terlalu percaya pada kemampuan klien dalam mengatasi masalahnya (keputusan ditentukan oleh klien sendiri)
  • Memakan waktu lama.

Sumber :
Semiun, Y. 2006. Kesehatan Mental. Yogyakarta: Kansius
https://deathneverlost.wordpress.com/2014/05/21/terapi-humanistik-eksistensial/

About Unknown

Immersed in the wonders of the Words.

0 komentar:

Posting Komentar

 

About

"
Universitas Gunadarma  photo studentsiteicon_zps865e2f28.jpg  photo fak-psi_zps01cc3ba4.jpg
"